Szeto x Prieds – Dalam bisnis modern, kecepatan dan ketepatan adalah kunci sukses. Salah satu faktor penting yang memengaruhi keduanya adalah lead time. Istilah ini sering digunakan dalam supply chain management, produksi, hingga layanan pelanggan. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang belum memahami arti sebenarnya dari lead time dan bagaimana cara mengoptimalkannya.
Artikel ini akan membahas apa itu lead time, jenis-jenisnya, cara menghitung, contoh nyata, serta strategi menguranginya agar bisnis Anda lebih efisien.
Apa Itu Lead Time?
Lead time adalah total waktu yang dibutuhkan sejak suatu proses dimulai hingga selesai. Dalam konteks bisnis, lead time biasanya merujuk pada periode dari saat pesanan diterima hingga barang atau layanan diserahkan ke pelanggan.
Semakin singkat lead time, semakin efisien operasional sebuah perusahaan. Sebaliknya, lead time yang panjang bisa menyebabkan keterlambatan produksi, pemborosan biaya, dan turunnya kepuasan pelanggan.
Jenis-Jenis Lead Time dalam Bisnis
Lead time tidak hanya berlaku di satu area, melainkan dalam berbagai aspek supply chain. Berikut jenis-jenis utamanya:
1. Customer Lead Time
Waktu yang dibutuhkan sejak pelanggan memesan hingga menerima produk.
Contoh: Pelanggan memesan produk online pada 1 Agustus, barang tiba 5 Agustus → Lead time = 4 hari.
2. Material Lead Time
Waktu yang diperlukan untuk menerima bahan baku sejak dipesan ke pemasok.
Contoh: Perusahaan memesan tepung ke supplier pada 1 Juli, barang tiba 7 Juli → Lead time = 6 hari.
3. Production Lead Time
Waktu yang dibutuhkan untuk memproses produk dari awal hingga siap dikirim.
Contoh: Produksi roti dari pencampuran adonan hingga roti siap dijual memakan waktu 1 hari.
4. Cumulative Lead Time
Gabungan dari semua jenis lead time, mulai dari pemesanan bahan baku hingga produk jadi diterima pelanggan.
Rumus Perhitungan
Secara umum, rumus lead time bisa dituliskan sebagai:
Lead Time=Tanggal Barang Diterima−Tanggal Barang Dipesan
Untuk kasus cumulative lead time dalam supply chain:
Lead Time Total=Material Lead Time+Production Lead Time+Delivery Lead Time
Contoh Kasus Perhitungan Lead Time
Sebuah perusahaan garmen menerima pesanan kaos pada 1 September. Berikut prosesnya:
-
Pemesanan bahan baku ke supplier: 1–5 September (Material Lead Time = 4 hari)
-
Proses produksi: 6–10 September (Production Lead Time = 4 hari)
-
Pengiriman ke pelanggan: 11–13 September (Delivery Lead Time = 2 hari)
Maka, Cumulative Lead Time = 4 + 4 + 2 = 10 hari.
Dampaknya terhadap Bisnis
Lead time memengaruhi banyak aspek operasional perusahaan, antara lain:
Dampak Positif Lead Time Singkat | Dampak Negatif Lead Time Panjang |
---|---|
Efisiensi biaya produksi | Keterlambatan pengiriman |
Kepuasan pelanggan meningkat | Kehilangan kepercayaan pelanggan |
Perputaran stok lebih cepat | Tingginya biaya penyimpanan |
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempersingkat lead time, di antaranya:
-
Optimalkan komunikasi dengan supplier – Gunakan sistem digital agar pemesanan lebih cepat.
-
Kelola inventori dengan baik – Terapkan metode Just in Time (JIT) agar stok selalu siap.
-
Gunakan teknologi supply chain management – Otomatisasi proses untuk mengurangi human error.
-
Tingkatkan efisiensi produksi – Evaluasi alur kerja dan kurangi aktivitas yang tidak perlu.
-
Pilih jasa logistik terpercaya – Pengiriman yang tepat waktu adalah faktor krusial.
Studi Kasus UMKM Kuliner
Sebuah usaha katering biasanya memakan waktu 5 hari sejak pemesanan hingga pengiriman. Setelah menggunakan sistem manajemen stok dan software supply chain, lead time mereka berkurang menjadi 2 hari.
Hasilnya:
-
Pesanan meningkat 30% karena pelanggan puas.
-
Biaya penyimpanan bahan baku turun 20%.
-
Cash flow lebih sehat karena perputaran modal lebih cepat.
Lead time adalah indikator penting dalam supply chain dan operasional bisnis. Dengan menghitung dan mengoptimalkan lead time, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Bagi bisnis yang ingin tumbuh lebih cepat, mengelola lead time bukanlah pilihan, melainkan keharusan.
👉 Ingin lead time bisnis Anda lebih singkat, efisien, dan terkendali? Gunakan software Prieds solusi supply chain management yang mampu membantu perusahaan mengelola stok, produksi, hingga distribusi dengan lebih akurat dan otomatis