Szeto x Prieds – Material Requirement Planning atau MRP adalah sistem kunci dalam industri manufaktur untuk merencanakan kebutuhan bahan baku, mengoptimalkan produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional. Artikel ini membahas pengertian, tujuan, prosedur, keunggulan MRP serta perbedaannya dengan ERP, dilengkapi rekomendasi solusi teknologi terkini.
Pengertian Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning / MRP adalah sistem terkomputerisasi yang digunakan perusahaan manufaktur untuk merencanakan, mengelola, dan mengontrol kebutuhan bahan baku, komponen, serta jadwal produksi. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan material yang tepat waktu, jumlah yang akurat, dan biaya yang optimal.
Dengan MRP, perusahaan dapat:
- Menghitung kebutuhan bahan baku berdasarkan jadwal produksi (Master Production Schedule).
- Mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok.
- Mengintegrasikan data persediaan, pembelian, dan proses produksi dalam satu sistem.
Contoh penerapannya: Sebuah pabrik elektronik menggunakan MRP untuk menentukan jumlah chip, plastik, dan kabel yang dibutuhkan dalam produksi smartphone, berdasarkan permintaan pasar dan kapasitas produksi.
Tujuan Penerapan MRP
- Mengurangi Persediaan Berlebih
MRP menghitung kebutuhan bahan baku secara akurat sesuai jadwal produksi, sehingga perusahaan tidak perlu menyimpan stok berlebihan yang memakan biaya penyimpanan. - Meminimalkan Lead Time
Sistem ini mengatur waktu pemesanan bahan baku agar tiba tepat saat dibutuhkan, menghindari keterlambatan produksi. - Meningkatkan Koordinasi Antar Divisi
MRP memastikan aliran informasi transparan antara bagian produksi, pembelian, dan gudang, sehingga operasional lebih terintegrasi. - Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan perencanaan yang terstruktur, waktu dan sumber daya digunakan secara optimal, mengurangi pemborosan (waste).
Prosedur Sistem MRP
Proses MRP melibatkan empat langkah utama:
1. Proses Netting
Menghitung kebutuhan bersih bahan baku dengan rumus:
Kebutuhan Bersih = Kebutuhan Kotor – Stok Tersedia + Stok Pengaman
Contoh: Jika produksi membutuhkan 500 unit bahan X, stok tersedia 300 unit, dan stok pengaman 50 unit, maka kebutuhan bersih = 500 – 300 + 50 = 250 unit.
2. Proses Lotting
Menentukan ukuran pesanan optimal untuk meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Metode yang umum digunakan:
- Economic Order Quantity (EOQ)
- Lot-for-Lot (memesan sesuai kebutuhan).
3. Proses Offsetting
Menentukan waktu pemesanan bahan baku dengan memperhatikan lead time dari supplier. Misal: Jika produksi dimulai 1 Juni dan lead time pengiriman 7 hari, pemesanan harus dilakukan sebelum 25 Mei.
4. Proses Explosion
Memecah kebutuhan bahan baku ke dalam komponen sub-assembly menggunakan Bill of Materials (BOM).
Contoh: Produksi sepeda membutuhkan rangka (1 unit), ban (2 unit), dan pedal (2 unit). MRP menghitung kebutuhan tiap komponen berdasarkan jumlah pesanan.
Keuntungan Menggunakan Sistem MRP
- Kontrol Persediaan Lebih Baik
Stok bahan baku selalu sesuai kebutuhan, mengurangi risiko overstock atau stockout. - Perencanaan Produksi Akurat
Jadwal produksi disusun berdasarkan ketersediaan material, menghindari gangguan akibat keterlambatan suplai. - Penghematan Biaya
Biaya penyimpanan, pembelian darurat, dan pemborosan material dapat ditekan. - Peningkatan Kualitas Data
Semua informasi terpusat dalam sistem, memudahkan pelacakan dan analisis. - Responsif Terhadap Perubahan Pasar
MRP memungkinkan perusahaan cepat beradaptasi dengan fluktuasi permintaan.
Perbedaan MRP dan ERP
Rekomendasi Sistem ERP Terintegrasi dengan Prieds
Bagi perusahaan yang ingin mengembangkan sistem MRP menjadi lebih komprehensif, ERP Prieds dari Prieds Technology menawarkan solusi terintegrasi dengan fitur:
- Manajemen Produksi: Penjadwalan, BOM, dan pelacakan bahan baku.
- Inventaris Real-Time: Update stok otomatis di seluruh gudang.
- Analitik Laporan: Dashboard visual untuk evaluasi kinerja produksi.
- Integrasi Multi-Departemen: Keuangan, penjualan, dan SDM terhubung dalam satu platform.
Keunggulan Prieds ERP:
- Dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis.
- Keamanan data berbasis cloud.
- Dukungan tim ahli untuk implementasi dan pelatihan.
Kesimpulan
MRP adalah tulang punggung operasional industri manufaktur modern. Dengan menerapkannya, perusahaan tidak hanya menghemat biaya dan waktu, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar yang dinamis. Bagi bisnis yang siap berkembang, integrasi MRP ke dalam sistem ERP seperti Prieds Technology akan membuka peluang optimasi yang lebih luas.
Langkah Awal Implementasi MRP:
- Analisis kebutuhan produksi dan struktur BOM.
- Pilih software MRP yang sesuai skala bisnis.
- Lakukan pelatihan tim untuk memastikan adopsi sistem berjalan lancar.
- Dengan perencanaan matang, MRP tidak hanya menjadi alat operasional, tetapi investasi jangka panjang untuk pertumbuhan bisnis!
Tertarik Mengoptimalkan Produksi dengan MRP/ERP?
Hubungi kami untuk konsultasi gratis dan demo sistem ERP terintegrasi. Kunjungi website prieds.szetoconsultants.com.