Biaya Bahan Baku: Pengertian, Jenis, dan 4 Cara Menghitungnya

Biaya Bahan Baku Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya (1)
Daftar Isi

Szeto x Prieds – Proses produksi melibatkan berbagai variabel, termasuk perlengkapan, peralatan, staf, sistem teknologi, dan yang paling krusial adalah bahan baku. Biaya bahan baku merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhitungkan dengan cermat oleh perusahaan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang biaya bahan baku, termasuk definisi, jenis-jenis, dan cara menghitungnya.

Memahami Apa Itu Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam proses produksi. Bahan baku ini mencakup bahan mentah hingga bahan setengah jadi. Biaya yang termasuk dalam kategori ini tidak hanya mencakup pengadaan bahan baku secara langsung, tetapi juga biaya tambahan seperti pengangkutan, pengiriman, dan penyimpanan di gudang.

Dengan kata lain, setiap pengeluaran yang terkait dengan pengadaan bahan baku akan dicatat sebagai biaya bahan baku dalam akuntansi perusahaan.

Jenis-jenis

Biaya bahan baku umumnya dibagi menjadi dua kategori besar:

  • Biaya Bahan Baku Langsung:
    Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku utama yang membentuk produk akhir. Biaya ini biasanya berkaitan erat dengan kualitas produk, sehingga sering kali jumlahnya cukup besar.
  • Biaya Bahan Baku Tidak Langsung:
    Biaya ini mencakup pengeluaran untuk bahan-bahan pendukung yang tidak terlihat secara langsung dalam produk akhir, tetapi tetap mempengaruhi kualitas dan elemen produk. Contohnya termasuk bahan tambahan dan bahan kemasan.

Cara Menghitung Biaya Bahan Baku

Untuk menghitung harga bahan baku, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti, disertai dengan ilustrasi:

Ilustrasi Skenario: Sebuah perusahaan pengolahan kayu lapis memiliki rincian biaya sebagai berikut:

  • Persediaan dan bahan baku barang: Rp20.000.000
  • Bahan baku setengah jadi: Rp40.000.000
  • Biaya barang jadi dan siap jual: Rp65.000.000
  • Pembelian bahan baku: Rp45.000.000
  • Biaya pengiriman: Rp7.500.000
  • Biaya pemeliharaan mesin pabrik: Rp10.000.000
  • Gaji tenaga kerja langsung: Rp20.000.000
  • Sisa penggunaan bahan baku: Rp20.000.000
  • Sisa bahan produk setengah jadi: Rp7.500.000
  • Besaran kayu lapis siap dijual: Rp20.000.000

Langkah 1: Menghitung Bahan Baku yang Dipakai

Bahan baku yang dipakai = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku − Saldo akhir bahan baku

= 20.000.000 + (Rp45.000.000 + Rp7.500.000) – Rp20.000.000 = Rp52.500.000

Langkah 2: Menghitung Biaya Produksi

Biaya produksi
= Bahan baku + Tenaga kerja langsung + Biaya overhead

= Rp52.500.000 + Rp20.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp82.500.000

Langkah 3: Menghitung Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi
= Total biaya produksi + Saldo awal persediaan – Saldo akhir

= Rp82.500.000 + Rp40.000.000 – Rp7.500.000
= Rp115.000.000

Langkah 4: Menghitung Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan
= Harga pokok untuk produksi + Persediaan barang awal – Persediaan akhir barang
= Rp90.000.000 + Rp65.000.000 – Rp7.500.000
= Rp147.500.000

Kesimpulan

Perhitungan harga bahan baku adalah langkah penting dalam proses produksi, karena mempengaruhi penentuan harga produk di pasar. Dengan menghitung biaya bahan baku secara cermat, perusahaan dapat memastikan kelancaran proses pengadaan dan menjaga profitabilitas. Memahami jenis-jenis biaya dan cara menghitungnya akan membantu perusahaan dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang tepat.

Sumber Referensi:
Apa yang dimaksud dengan biaya bahan baku?

Bagikan Artikel

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on telegram
Telegram
Share on pinterest
Pinterest

Artikel Terkait